Monday, July 25, 2016

Mengapa kita harus peduli pengidap Bipolar?


Angka bunuh diri yang diakibatkan gangguan bipolar 20 kali lebih tinggi dibanding angka bunuh diri dalam populasi umum tanpa gangguan bipolar, yaitu 21,7% dibanding 1%. Angkanya sama pada laki-laki maupun perempuan," kata dr Ayi Agung Kusumawardhani, SpKJ(K), kepala Departemen Psikiatri RSCM dalam acara Seminar Media "Gangguan Bipolar: Dapatkah Disembuhkan?" yang diselenggarakan oleh Abott di hotel JW Marriot Jakarta, Rabu (25/4/2012).

Terkejut? Ya, saya pun demikian. Cuplikan yang saya sadur dari  detikHealth pada 2012 ini memaparkan perbandingan angka bunuh diri yang 'mengerikan', 20x dibanding populasi umum! Bahkan, orang dengan angka bunuh diri pasien gangguan bipolar 2-3x lebih banyak dari pasien skizofrenia sekalipun.

Beban penyakit ini sangat besar. Saya rasa penting sekali bagi kita terutama tenaga kesehatan untuk belajar lebih bagaimana bipolar, apa saja spektrum penyakit tersebut dan tentu skrining dini bagi masyarakat.

Dalam ulasan dari harian yang sama disini  saya mendaoatkan beberapa cara sederhana untuk deteksi dini gangguan bipolar yang dirangkum oleh d. Ayu Agung Kusumawardani, SpKJ (K), kepala departemen psikiatri RSCM.
 
1. Mengalami depresi berat
2. Gagal dalam perkawinan 
3. Gagal merespon pengobatan anti depresan 
4. Menjalani profesi yang berbeda-beda 
5. Saudara kandung memiliki gangguan mood 
6. Menyalahgunakan zat 
7. Sulit mengontrol dorongan
8. Menjalin banyak hubungan percintaan 
9. Memiliki beberapa jenis pekerjaan 
10. Didiagnosis megalami gangguan histrionik, psikotik dan borderline 
11. Suka warna merah 

 Namun bagi saya ciri-ciri diatas kurang komprehensif. Sifatnya hanya membantu untuk mengenali gejala awal kelainan jiwa jika ada beberapa poin positif (berapa banyak minimal nya tidak dijelaskan). Sosialisasi bagaimana cara skrining yang baik dan benar mutlak diperlukan masyarakat agar tak ada kasus seperti postingan saya sebelumnya (kisah nyata remaja penderita bipolar yang memilih bunuh diri).

Referensi artikel:
m.detik.com/health/read/2012/04/25/180431/1901524/763/cara-sederhana-mendeteksi-gangguan-bipolar
m.detik.com/health/read/2012/04/25/164422/1901435/763/

Andinillahi Raswati

1 comment:

  1. Cari ciri-ciri penduduk yang banyak memiliki kejadian bipolar. Kita mencari siapa masyarakat yang banyak memiliki individu dengan bipolar. Untuk apa? Untuk membuat program yang cocok (efektif). Jangan sampai kita membuat program pencegahan bipolar tetapi tidak jelas pada kelompok masyarakat yang seperti apa program itu dirancang atau ditujukan. Silakan baca lebih lanjut faktor risiko atau kondisi masyarakat seperti apa yang penting mendapat program edukasi atau literasi terkait bipolar.

    ReplyDelete