Sunday, July 24, 2016

Gangguan Bipolar, Mungkinkah Diderita Orang Terdekat Anda?


Suatu hari di beranda Facebook saya muncul postingan tentang seorang remaja bernama Aga yang ditulis dokter Annisa Karnadi (FK UGM 2008) di link ini. Tulisan tersebut menarik karena berisi kisah remaja bernama Aga yang cerdas dan bahagia namun memilih mengakhiri hidupnya sendiri alias bunuh diri. Saya pun menjadi terhenyak dan bertanya-tanya, mengapa hal itu bisa terjadi?

Dalam postingan tersebut terdapat jawaban tentang Aga yang ternyata menderita gangguan bipolar yang tidak terdeteksi sejak awal oleh keluarga. Aga yang cerdas ternyata sudah sadar dan menyembunyikan kelainan nya tersebut sejak lama hingga "berakibat fatal" karena tak ada penanganan. Jawaban tersebut juga menyantumkan alamat blog ibu Aga yang menceritakan Aga di masa hidupnya. Blog bisa di lihat disini.

Selain itu juga ada kisah lain yang sangat mirip Aga di postingan dokter tersebut.
Saya salin kisah tersebut disini:

"..gangguan cairan otak..."
Update terbaru dari http://memoryofaga[dot]tumblr[dot]com/
Saya percaya blog ini lebih jujur daripada kabar kabur di media karena dulu jaman SMU saya pernah baca kisah yang mirip dengan kisah Aga. Tentang sosok anak yang bahagia, cerdas, pintar, ceria dan penuh kehangatan namun dia memilih mati bunuh diri.

----------------------------------------------------------------------------------

Ini mirip dengan yang saya baca di Chicken Soup For The Unsinkable Soul halaman 214 - 230) cetakan tahun 2001 

Judul kisahnya "Wind Beneath My Wings" menceritakan kisah Karyl Chastain Beal yang kehilangan putri semata wayangnya, Arlyn. 

Arlyn adalah gadis cantik, periang, bahagia, pintar dan populer. Keluarga mereka harmonis dan bahagia. Namun pada 7 Agustus 1996, selepas kelulusan SMU menjelang dua minggu masuk universitas, Arlyn pamit secara khusus kepada Karyl untuk pergi menengok Luke. Menurut Karyl ini bukan hal yang wajar, karena Arlyn jarang pamit secara khusus untuk hal-hal yang biasa.

Sore harinya Karyl didatangi oleh polisi yang memberikan kabar duka. Arlyn ditemukan mati bunuh diri menembak dirinya sendiri memakai senapan yang telah dia persiapkan dari bagasi mobilnya. Jadi saat itu rupanya Arlyn pamit kepada ibunya untuk pergi selama-lamanya...

Karyl menganggap Arlyn tidak mungkin mati bunuh diri. Arlyn digambarkan sebagai seorang putri yang menemukan kebahagiaan dalam hidup. Sosok yang tertawa, belajar dan memiliki banyak orang yang mencintainya. Arlyn selaras dengan alam dan kedamaian di sekitarnya. Bagaimana mungkin dia merenggut nyawanya sendiri? Sementara dia begitu sempurna dengan hidupnya yang indah. Bahkan dia akan segera menjadi mahasiswa di kampus impiannya. 

Karyl membongkar-bongkar kamar Arlyn dan menemukan tulisan-tulisan putrinya di dalam diary. Ternyata Arlyn bahkan sudah ingin bunuh diri sejak kelas 5 SD! Berulang-ulang dia menuliskan hal yang sama tentang keheranannya pada dirinya sendiri,
"Aku terus bertanya kepada diri sendiri mengapa. Selama hidupku, yang aku inginkan hanya mati, bukan hidup. Mengapa?" tulis Arlyn.

Karyl serta suaminya kaget. Mereka sadar bahwa tulisan ini adalah milik Arlyn, tapi isinya mustahil miliknya karena sosok Arlyn selama ini begitu lengkap dan sempurna. Mereka kemudian membawa tulisan-tulisan ini untuk dilakukan autopsi psikologis. 

Setelah beberapa pekan sang psikiater menyampaikan hasil autopsinya. Psikiater mengatakan bahwa Arlyn menderita manik depresif (disebut juga gangguan bipolar). Terjadi ketidakseimbangan bahan kimia di otaknya yang mengubah persepsinya terhadap realitas. Ketidakseimbangan kimiawi ini juga memunculkan keinginan-keinginan untuk bunuh diri dalam pikirannya. Gadis ini menyadari bahwa terjadi hal yang "tidak beres". Namun, otak Arlyn yang cerdas memungkinkan dia menyembunyikan bagian yang tidak normal dalam dirinya ini dari orang lain.

----------------------------------------------------------------------------------

Subhaanallah yaa...
Nikmatnya menjadi orang tua. Begitu banyak tugas kita dalam menjaga titipan-Nya. Pantas saja doa anak sholeh bisa menjadi tabungan pahala yang bahkan bisa menyelamatkan orang tuanya dari siksa api neraka.

Di akhir kisah, Karyl menyampaikan pesan pada setiap orang tua untuk memberikan waktu sedikit lebih banyak mendengarkan anak kita dengan cermat, untuk memberikan pelukan hangat, untuk mengucapkan kata-kata sayang pada anak. Sesuatu yang sederhana. Sesuatu yang kita berikan sekarang mungkin dapat mencegah penyesalan seumur hidup.
Terima kasih kepada Mammy dan keluarga Aga yang telah membuat blog yang indah sebagai pengenang kepergian Aga. Kepergiannya ternyata memang membawa banyak hikmat, terutama bagi saya sebagai seorang ibu. Semoga Allah Memberikan ketabahan, kekuatan dan ganti yang lebih baik. Semoga Allah Menyembuhkan segala luka...
Aamiin

“Kekuatan seorang ibu pada suatu waktu mungkin ada batasnya, namun kekuatan Allah Yang Maha Besar tentu Tak Terbatas”


Dari contoh-contoh ini saya menjadi sangat tertarik dengan dunia bipolar dan menjadikannya sebagai desain aktifitas public health saya. Terutama pada domain "health protection" yang bisa berupa skrining/deteksi dini pada anak, remaja dan dewasa yang berpotensi menderita gangguan mental terutama bipolar.

Referensi:
https://m.facebook.com/annisa.karnadi/posts/10204940731255655
https://memoryofaga.tumblr.com

Andinillahi Raswati

No comments:

Post a Comment