Pendidikan kesehatan komunitas/public health bagi mahasiswa kedokteran, menurut saya, memang masih belum banyak diminati. Saya pribadi sering bingung saat pendidikan S1 dulu. Penjelasan kesehatan komunitas seakan masih "ngawang-ngawang" dan kurang "klinis" bagi saya. Alhasil saya kurang tertarik.
Sejurus dengan menambahnya pengalaman di dunia koas dan praktek kedokteran lapangan, saya menyadari, kesehatan harusnya tak hanya menyasar pada individu namun juga komunitas. Ternyata dalam memahami penyakit suatu individu tak bisa lepas dari pertimbangan lingkungan/komunitasnya. Minimal kita harus tahu bagaimana epidemiologi penyakit daerah tempat kita praktek. Lebih jauh lagi, penting pula mengetahui tingkat pemahaman masyarakat akan perilaku hidup bersih dan sehat, bagaimana perencanaan kesehatan disuatu wilayah, alokasi dananya, bagaimana evaluasinya, dsb.
Dalam gambar yang saya dapat dari artikel tersebut, dipaparkan apa saja hasil yang bisa dicapai mahasiswa dalam pendidikan kesehatan komunitas. Untuk pendidikan kami selama sarjana sebenarnya hal tersebut sudah pernah didapat dalam beberapa blok yang berbeda. Jadi sesungguhnya capaian tersebut minimal pernah kami pelajari walau tersebar.
Saya optimis, melalui stase IKM ini serta membaca sebanyak mungkin sumber kesehatan komunitas, saya akan mendapat gambaran jelas kegiatan apa saja yang bisa dilakukan, dan mengubah perspektif prinsip pengobatan dari individu menjadi komunitas (lebih luas).
Andinillahi Raswati
No comments:
Post a Comment