Sejak awal saya tertarik dengan penanganan kanker di Indonesia. Terutama mengenai
kanker payudara. Kanker payudara merupakan kanker terbanyak yang dialami perempuan. Sedangkan, di Indonesia kanker ini menduduki peringkat kedua setelah kanker cervix. Pada artikel yang ditulis oleh Joe B. Harford, jumlah penderita kanker payudara di low and middle income country terhitung masih rendah dibanding industrialised country. Insidens yang rendah tersebut dapat dikarenakan oleh program deteksi dini yang masih kurang efektif di negara berkembang.Namun, dapat dilihat juga bahwa survival rate di negara berkembang lebih rendah dibandingkan dengan negara maju. Faktor penting yang berpengaruh adalah adanya fasilitas yang lebih memadai untuk screening di negara maju. Dengan peningkatan program deteksi dini, dimungkinkan adanya penurunan di angka mortalitas pada penderita kanker payudara. Program-program yang bertujuan untuk menurunkan angka mortalitas perlu dibuat dan dilaksanakan. Program yang
menarik yang saya dapatkan dan telah dilaksanakan di kecamatan Koja, Jakarta
Utara ini berjudul Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui Pemeriksaan Klinis Dengan Melibatkan Bidan. Program ini termasuk dalam domain public health yaitu
health service delivery and quality. Program ini terdiri dari:
Pendidikan publik, berupa penyuluhan kesehatan
mengenai kanker payudara, penyuluhan pentingnya deteksi dini kanker payudara,
penyuluhan tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara, dan penyuluhan
mengenai hak-hak masyarakat terhadap pelayan kesehatan yang disampaikan oleh
praktisi kesehatan dan pekerja sosial melalui dialog langsung dengan masyarakat
dan penyebaran brosur-brosur.
Pemeriksaan kesehatan payudara (deteksi dini
kanker payudara) oleh para bidan secara manual melalui perabaan biasa, dimana
masing-masing bidan memeriksa 50 perempuan.
Verifikasi hasil pemeriksaan oleh para bidan
dengan alat mammografi.
Mengembangkan sistem rujukan dan menindaklanjuti
hasil temuan kasus kelainan payudara guna diagnosa dan tindak lanjut. Peserta program
yang ditemukan menderita kelainan payudara, dibantu dalam pengurusan jaminan
pelayanan kesehatan.
Pada program ini
pihak yang menjadi klien adalah: warga perempuan di daerah tersebut, bidan
setempat, para relawan dan masyarakat umum di lokasi kegiatan.
Program ini
secara umum bertujuan untuk:
Melatih skill para bidan dalam melakukan deteksi dini kanker payudara dengan perabaan (SADARI). Mendorong dan mengelola sistem rujukan penanganan temuan kasus kanker payudara secara mudah dan tanpa ada penundaan.
Melatih skill para bidan dalam melakukan deteksi dini kanker payudara dengan perabaan (SADARI). Mendorong dan mengelola sistem rujukan penanganan temuan kasus kanker payudara secara mudah dan tanpa ada penundaan.
Hasil khusus yang
diharapkan dari program ini yaitu:
Bidan mampu melakukan pemeriksaan dengan
perabaan pada payudara dan mampu menemukan kelainan yang ada pada payudara dan
menindaklanjuti hasil temuan
Tersedia akses untuk check up kesehatan payudara
Meningkatkan kesadaran tentang kesehatan
payudara dan pentingnya deteksi dini di kalangan perempuan, penyediaan layanan
kesehatan dan relawan yang terlibat dalam program.
Referensi :
- Breast-cancer Early Detection in Low-income and Middle-income Countries: do what you can versus one size fits all
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1470204510702734
- Evaluasi Program Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui Pemeriksaan Klinis Dengan Melibatkan Bidan,Kolaborasi Yayasan YAPPIKA (yayasan Penguatan Partisipasi,Inisiatif,dan Kimitraan Masyarakat Indonesia) Dan YKPJ (Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta) Di Kec.Koja.Jakarta Utara
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/16875
Aurisa Winda Kusumawardani
No comments:
Post a Comment